Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

ekonom senior aviliani prediksi inflasi 2023 bisa sentuh 6 persen

Jagadgroup – Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani, memperkirakan bahwa inflasi di Indonesia pada tahun 2023 berpotensi mencapai 6 persen. Prediksi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpastian ekonomi global yang masih berlanjut. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Aviliani dalam seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2023 yang diselenggarakan oleh Indef. Dalam seminar tersebut, Aviliani menyoroti dinamika sektor moneter dan industri perbankan yang akan berperan penting dalam menghadapi tantangan ekonomi tahun depan.

Aviliani menyatakan bahwa laju inflasi di Indonesia kemungkinan akan melebihi prediksi pemerintah yang sebelumnya diperkirakan berada di kisaran 3±1 persen, atau 2 hingga 4 persen. “Inflasi [2023] mungkin tidak berada di angka 3—4 persen, tetapi bisa lebih tinggi, sekitar 6 persen,” ujar Aviliani pada Senin, 5 Desember 2022.

Faktor Penggerak Inflasi di 2023

Menurut Aviliani, meskipun pemerintah berusaha mengendalikan inflasi melalui kebijakan untuk menjaga harga pangan, langkah tersebut tidak cukup untuk menekan laju inflasi secara keseluruhan. Pemerintah daerah juga berlomba-lomba untuk memperoleh insentif dengan menurunkan inflasi di daerah masing-masing, salah satunya dengan memastikan pasokan pangan tetap stabil. Aviliani menganggap langkah ini bisa berlanjut pada tahun 2023, meskipun masih ada kemungkinan inflasi akan tetap berada di atas target pemerintah.

Peningkatan ekonomi yang signifikan di dua kuartal terakhir 2022, dengan konsumsi kelas menengah dan atas yang mencapai 65 persen dari total pengeluaran, menjadi salah satu alasan mengapa inflasi bisa terjaga pada level yang lebih tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa kelompok kelas menengah dan atas relatif tidak terpengaruh oleh inflasi secara signifikan. “Inflasi ini paling berdampak pada 40 persen kelas bawah, yang hanya menyumbang 17 persen dari total konsumsi nasional,” tambah Aviliani.

Peran Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk Meringankan Dampak Inflasi

Aviliani juga menekankan pentingnya menjaga bantuan langsung tunai (BLT) untuk membantu kelompok masyarakat yang terdampak inflasi, terutama dari kalangan kelas bawah. Tanpa adanya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seperti yang diterapkan sebelumnya, BLT tetap menjadi instrumen vital untuk meringankan beban masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi.

Dalam menghadapi tantangan inflasi 2023, Aviliani juga mengingatkan bahwa pemerintah perlu terus menjaga stabilitas ekonomi dan melibatkan berbagai sektor untuk mengendalikan lonjakan harga. Langkah-langkah preventif seperti pengelolaan pasokan pangan dan stabilisasi harga barang-barang pokok akan sangat menentukan sejauh mana inflasi bisa ditekan.

Akses Informasi Ekonomi Terkini di Jagadgroup

Bagi Anda yang ingin terus mengikuti perkembangan proyeksi ekonomi Indonesia, termasuk pergerakan inflasi dan kebijakan pemerintah terkait, Jagadgroup menyediakan berbagai sumber informasi yang dapat diakses dengan mudah. Melalui platform ini, Anda bisa mendapatkan berita dan analisis terkini seputar ekonomi, keuangan, dan isu-isu penting lainnya. Pastikan Anda tetap mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya untuk memahami dinamika ekonomi Indonesia yang terus berubah.