Indonesia dan Rusia akan menjadi inisiator forum parlemen dalam kerangka kerja sama BRICS, sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara dengan ekonomi besar di dunia. Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin, menyatakan bahwa pembentukan forum parlemen BRICS ini bertujuan untuk memperkuat hubungan multilateral antara negara-negara anggota BRICS. Kerja sama antar parlemen ini dianggap penting sebagai penguat kerja sama di berbagai bidang seperti pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, investasi, dan politik.
Komitmen Indonesia dan Rusia untuk Forum Parlemen BRICS
Menurut Bachtiar, inisiasi forum parlemen BRICS ini merupakan langkah strategis yang sangat penting dalam memperkokoh hubungan antar negara anggota. Kerja sama parlemen BRICS diharapkan dapat memberikan dorongan bagi penguatan kerja sama multilateral dalam berbagai sektor, termasuk dalam bidang ekonomi dan politik.
“Di bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, investasi, hingga politik membutuhkan komitmen dan konsistensi dari semua anggota BRICS. Kerja sama parlemen BRICS diharapkan menjadi booster bagi penguatan kerjasama multilateral BRICS,” ujar Sultan Bachtiar dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 31 Januari 2025.
Bachtiar mengungkapkan hal tersebut setelah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov, di Kompleks Parlemen Senayan. Kunjungan Sergei ini juga merupakan tindak lanjut dari status Indonesia yang resmi menjadi anggota BRICS.
Peluang Kerja Sama Trans Regional bagi Indonesia
Sebagai anggota baru BRICS, Indonesia melihat banyak peluang untuk mempererat hubungan dengan negara-negara BRICS+. Kerja sama ini tidak hanya melibatkan eksekutif, tetapi juga pada level lembaga parlemen masing-masing negara. Hal ini membuka peluang baru dalam kerja sama trans regional di berbagai sektor.
“Hubungan Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS+ bukan hanya didorong oleh kesamaan kepentingan ekonomi, tetapi lebih kepada kesamaan nilai-nilai diplomatik dan sejarah persahabatan para pemimpinnya di masa lalu,” kata Bachtiar.
Indonesia Resmi Bergabung dengan BRICS pada Januari 2025
Indonesia secara resmi diumumkan sebagai anggota baru BRICS pada Senin, 6 Januari 2025, setelah seluruh negara anggota sepakat untuk menerima Indonesia sebagai bagian dari organisasi ini dalam waktu kurang dari tiga bulan. Sebelumnya, Indonesia menyatakan minat untuk bergabung dalam forum KTT BRICS Plus yang berlangsung di Kazan, Rusia, pada Oktober 2024.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, yang hadir dalam KTT BRICS Plus di Kazan, menekankan pentingnya solidaritas dan komitmen terhadap perdamaian global. Retno juga menggarisbawahi krisis yang tengah berlangsung di Palestina dan Lebanon serta mengajukan langkah konkret untuk memperkuat kerja sama BRICS dan negara-negara Global South.
BRICS: Kerja Sama Ekonomi Global yang Mengedepankan Investasi
BRICS, yang dibentuk pada tahun 2006, adalah organisasi kerja sama ekonomi global yang awalnya fokus pada peluang investasi di antara lima negara besar: Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Seiring berjalannya waktu, BRICS berkembang menjadi forum yang semakin penting dalam mengatasi berbagai tantangan global, serta mempromosikan kemitraan ekonomi dan politik antar negara anggotanya.
Indonesia bergabung dengan BRICS sebagai bagian dari politik luar negeri bebas aktif, yang berarti Indonesia tetap mempertahankan kebijakan netral dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai forum internasional, tanpa terikat pada blok tertentu.
Kesimpulan
Keanggotaan Indonesia dalam BRICS membuka banyak peluang untuk memperkuat hubungan multilateral dengan negara-negara besar dunia, baik di level eksekutif maupun parlemen. Dengan inisiatif Indonesia dan Rusia untuk membentuk forum parlemen BRICS, diharapkan kerja sama antar negara anggota akan semakin solid dan membawa manfaat bagi penguatan hubungan di berbagai sektor. Indonesia, dengan status barunya sebagai anggota BRICS, kini semakin aktif dalam memainkan peran strategis di kancah internasional, mendukung kemajuan global dengan komitmen perdamaian dan pembangunan bersama.
Leave a Reply