Bandung Lautan Api adalah salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi pada masa perang kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 24 Maret 1946. Peristiwa ini melibatkan aksi heroik rakyat Bandung yang dengan sengaja membakar sebagian besar kota mereka sebelum meninggalkannya, sebagai bentuk perlawanan terhadap pasukan Sekutu yang berusaha menguasai kota tersebut. Berikut adalah sejarah lengkap Bandung Lautan Api, mulai dari latar belakang hingga kronologinya.
Latar Belakang Peristiwa Bandung Lautan Api
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, meskipun Indonesia telah merdeka, pertempuran untuk mempertahankan kemerdekaan terus berlanjut. Pasukan Sekutu (AFNEI atau Allied Forces Netherlands East Indies) yang datang ke Indonesia dengan tujuan menguasai wilayah yang sebelumnya dikuasai Jepang, menimbulkan ketegangan. Di Bandung, terjadi pertempuran hebat antara pasukan Sekutu dan Tentara Republik Indonesia (TRI).
Peristiwa yang memicu Bandung Lautan Api terjadi pada Maret 1946, ketika Sekutu mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah Indonesia agar seluruh pasukan militer Indonesia meninggalkan kota Bandung, khususnya di bagian selatan. Pada 22 Maret 1946, Letnan Jenderal Montagu Stopford, Panglima Tertinggi AFNEI, mengeluarkan ultimatum kepada Sutan Sjahrir, Perdana Menteri Republik Indonesia, agar militer Indonesia segera mundur dari wilayah Bandung selatan.
Pengunduran Diri dan Pembakaran Kota Bandung
Pada 23 Maret 1946, Pemerintah Indonesia di Jakarta memutuskan untuk mematuhi ultimatum tersebut, namun dengan syarat mereka akan membumihanguskan kota Bandung agar tidak jatuh ke tangan Sekutu. Mayor Rukana, yang saat itu menjabat sebagai Komandan Polisi Militer Bandung, mengusulkan untuk membakar kota sebagai langkah terakhir untuk menghalangi pasukan Sekutu menggunakan Bandung sebagai pangkalan militer. Kolonel AH Nasution, yang menjabat sebagai Komandan Divisi III TRI, memberikan perintah untuk melaksanakan operasi bumi hangus di kota Bandung.
Selain Mayor Rukana dan Kolonel AH Nasution, ada juga tokoh-tokoh lain yang berperan dalam peristiwa ini, seperti Muhammad Toha dan Muhammad Ramdan, dua anggota TRI yang melakukan pengeboman terhadap gudang amunisi milik Sekutu. Keputusan tersebut kemudian diterima oleh rakyat Bandung, yang mulai mengungsi ke wilayah selatan kota Bandung sejauh 11 kilometer.
Kronologi Peristiwa Bandung Lautan Api
Pada tanggal 24 Maret 1946, peristiwa besar ini dimulai. Setelah masyarakat dan tentara Indonesia mengungsi ke selatan Bandung, gelombang pengungsian semakin membesar pada malam hari. Sebenarnya, rencana pembakaran total kota Bandung dimulai pada tengah malam tanggal 24 Maret 1946, namun rencana tersebut berjalan lebih cepat dari yang diperkirakan.
Pada pukul 20.00 WIB, dinamit pertama meledak di Gedung Inside Restaurant yang terletak di utara alun-alun (sekarang BRI Tower). Pembakaran pun dimulai, dan rumah-rumah serta gedung-gedung yang ditinggalkan oleh penduduk segera dilalap api. Operasi bumi hangus pun berlangsung, dan dalam waktu singkat, sebagian besar bangunan di kota Bandung menjadi rata dengan tanah.
Pada saat yang sama, TRI juga melakukan serangan ke wilayah utara Bandung sebagai bentuk “upacara” pengunduran diri. Pembakaran berlangsung sepanjang 12 kilometer, dari timur ke barat, membuat kota Bandung terlihat seperti lautan api. Langit malam itu pun memerah, menciptakan pemandangan yang mengerikan.
Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan nama Bandung Lautan Api, sebuah aksi heroik yang menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan dan keberanian dalam mempertahankan martabat bangsa.
Dampak dan Makna Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung Lautan Api bukan hanya sekadar pembakaran kota. Ini adalah simbol keberanian rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menunjukkan bahwa mereka tidak akan menyerah begitu saja kepada pasukan Sekutu. Meskipun ultimatum Sekutu dipatuhi, rakyat Bandung memilih untuk merelakan kota mereka hancur daripada jatuh ke tangan musuh.
Dampak dari peristiwa ini sangat besar. Sekitar 200.000 hingga 500.000 warga Bandung harus mengungsi, dan separuh kota Bandung menjadi rata dengan tanah akibat kebakaran. Peristiwa ini menunjukkan tekad kuat bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan kemerdekaannya, bahkan dengan mengorbankan rumah dan kota yang telah mereka bangun.
Kesimpulan
Bandung Lautan Api adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Aksi heroik rakyat Bandung untuk membumihanguskan kota mereka merupakan bentuk perlawanan yang penuh pengorbanan demi mempertahankan martabat dan kedaulatan bangsa. Tokoh-tokoh seperti Mayor Rukana, Kolonel AH Nasution, Muhammad Toha, dan Muhammad Ramdan memiliki peran krusial dalam keberhasilan operasi bumi hangus ini. Bandung Lautan Api tidak hanya menjadi bagian dari sejarah Indonesia, tetapi juga menjadi simbol perjuangan dan pengorbanan dalam meraih kemerdekaan.
Leave a Reply